Selasa, 08 Maret 2016

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN JATI

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jati
No.
Hama dan Penyakit
Tanda-tanda Serangan
Akibat yang timbul
Obat
1.
Serangan ulat daun
Daun jati berlubang
Pertumbuhan terhambat
Basudin 50 EC
2.
Serangan kutu putih/wool
Tampak putih pada daun
Pertumbuhan terhambat
Pegasus
3.
Serangan jamur kuning
Bercak kuning pada daun
Daun mengering/coklat
Benlate T20WP
4.
Serangan embun tepung
Bubuk kuning pada daun
Pertumbuhan terhambat
Benlate T20WP

CARA MENANAM POHON JATI

Cara Menanam Pohon Jati Emas
  • Membuat lubang galian ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman juga 40 cm.
  • Mencampur media tanam yang terdiri dari pupuk SP36 20 gram, dolomit 30 gram dan tanah bekas galian. Campuran media ini penting untuk pertumbuhan akar.
  • Memasukkan campuran pupuk dan tanah ke dalam lubang galian setinggi sepertiga kedalaman lubang galian sambil diberi siraman air dari gembor penyiram.
  • Memasukkan bibit jati emas ke dalam lubang galian dan menyobek polybagnya.
  • Menimbun lubang galian dan memasang anjir penyangga agar tanaman tidak goyang terkena angin.
  • Batang tanaman harus diikat pada palang kayu melintang.
  • Menyiram sambil memadatkan tanah bekas urugan yang ditimbunkan pada bibit.

PEMBERIAN PUPUK PADA TANAMAN JATI

Pemupukan tanaman
Tiga bulan setelah ditanam, tanaman jati diberi pupuk NPK (15:15:15) 100gr. Cara pemupukan: tanah seluas canopy didangir dan digemburkan terlebih dahulu (hati-hati jangan terlalu dalam agar tidak mengenai akar), lalu dibuatkan siring melingkar (lebar siring 10 cm dan dalamnya 15 cm) dengan diameter siring tepat diujung canopy atau tepat diujung akar-akar rambut yang akan menyerap pupuk tersebut. Kemudian masukkan pupuk dan selanjutnya siring ditutup kembali dengan tanah dan dilakukan penyiraman.
Pemupukan selanjutnya dilakukan dengan cara yang sama seperti tersebut di atas, pada usia tanaman dan dengan dosis per pohon sebagai berikut:
·   Usia tanaman 6 bulan dengan dosis 100gr NPK
·   Usia tanaman 9 bulan dengan dosis 100gr NPK
·   Usia tanaman 12 bulan dengan dosis 100gr NPK
·   Usia tanaman 24 bulan dengan dosis 100gr NPK dan 50gr Urea
·   Usia tanaman 48 bulan dengan dosis 100gr NPK dan 100gr Urea

PEMUPUKAN PADA POHON JATI

Pengolahan Lahan

  • Buat lobang 50x50x50 cm dengan jarak 4x4 m antara tiap pohon
  • Biarkan selama seminggu, jika Ph kurang dari 6 beri dolomit/kapur
  • Masukan Pupuk Organik 2 kg + Rotan + ZPT Sitokinin + Trichoderma + Micoriza kemudian campur dan aduk dengan tanah
  • Biarkan selama seminggu
  • kocor dengan roma dosis 200 ml untuk 1 tangki
  • Biarkan selama 5-7 hari
Penanaman Benih
  • Sebaiknya tinggi benih antara 40 - 50 cm (ini lebih baik)
  • Jumlah daun minimal 4
  • Tanam benih pada sore hari
Pemupukan
  • Pemupukan lanjutan pada usia tanam 15-20 hari dengan Pupuk Urine + Rotan + Auksin + Sitokinin
  • Pemupukan selanjutnya berselang 60 hari sekali ( 2 bulan) dengan Pupuk Kohe + Urine + Rotan + Zpt Auksin dan Sitokinin dengan dosis per pohon 1 liter
  • Pada bulan ke 8 lakukan pemupukan secara infus akar dengan Rotan + Zpt Auksin + Sitokinin + Giberalin dengan dosis 10 ml untuk 1 liter air.
  • Pemupukan infus akar lakukan setiap 4 bulan sekali ( 1 thn 3 kali )
Tambahan : Untuk mengurangi dan memanfaatkan gulma (rumput) .. siangi sekitar pohon melingkar dengan jarak 1-1.5 m, kemudian buatkan lobang sedalam 20-30 cm melingkari pohon. Selanjutnya rumput/gulma hasil penyiangan tsb masukan ke dalam lobang/galian tsb kmudian bibis/semprot dengan rotan (dosis 1 liter + 14 liter) selanjutnya tutup lagi dgn tanah.

Jika pola tsb di atas dilakukan dengan benar, pengalaman untuk jati akan  lebih cepat.

Rabu, 20 Januari 2016

Pupuk Daun Gandasil B

Menurut pabriknya Gandasil adalah pupuk foliar, artinya pupuk diberikan pada tanaman dengan cara dilarutkan pada air kemudian disemprotkan secara merata pada ranting dan daun. Selain sebagai pupuk foliar Gandasil juga bisa diaplikasikan sebagai pupuk tabur.

Pada petunjuk di kemasannya 10-30 gram gandasil dilarutkan dalam 10 liter air, dari pengalaman kami lebih baik gunakan 10 gram saja, karena lebih hemat dan efisien. Menurut petunjuk pabrik waktu penyemprotan 8-10 hari sekali, pilihlah yang 10 hari sekali. Jangan memberikan dosis melebih anjuran, frekuensi penyiraman juga jangan terlalu cepat, melanggar 2 hal tersebut akan berakibat negatif pada pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Karena ini adalah pupuk sintetis, gunakan sarung tangan, masker dan kacamata mulai dari mencapur larutan pupuk hingga menyemprotkan pupuk pada tanaman, jangan sampai terhirup dan tertelan, baik pupuk yang masih berupa powder maupun yang sudah dilarutkan.

Gandasil Sebagai Pupuk Tabur

Dari sebuah percobaan, saat kami memberikan Gandasil dengan cara ditaburkan pada perakaran pohon Tin yang ditanam dalam pot. Pohon Tin bisa tumbuh sebaik pohon Tin yang diberi pupuk NPK Mutiara. Dosis yang diberikan cukup setengah NPK Mutiara, jadi misalnya tanaman yang diberikan NPK Mutiara dosisnya 100 gram, maka jika diberi Gandasil cukup 50 gram. Frekuensi pemberian pupuk paling cepat setiap 3 bulan, jika terlalu sering malah akan berdampak negatif. Gandasil tidak menyebabkan batang dan daun terbakar jika terkena langsung, jika NPK Mutiara terkena batang atau daun akan mennyebabkan daun dan batang terbakar.
Cara aplikasi Gandasil D dan B sama saja, bedanya hanya periode penyemprotannya, Gandasil D untuk fase vegetatif sedangkan Gandasil B untuk fase generatif. Walaupun bisa diaplikasikan sebagai pupuk tabur dan cukup efektif, jika bisa mendapatkan pupuk tabur berkualitas macam NPK Mutiara, lebih baik gunakan NPK mutiara, pertimbangannya karena cost lebih tinggi. Gandasil digunakan sebagai pupuk tabur hanya sebagai alternatif, pada kondisi tidak bisa mendapatkan pupuk NPK berkualiatas.

Pupuk Daun Gandasil D

Gandasil D  merupakan pupuk foliar yang banyak digunakan penggemar tanaman hias dan tanaman buah. Diproduksi oleh PT. Kalatham Corporation. Pakar nutrisi tanaman sering merekomendasikan Gandasil untuk pemupukan tanaman. Kami juga menggunakannya di kebun, diberikan untuk tanaman hias dan tanaman buah.

Nutrisi Yang Terkandung Dalam Gandasil D

Nitrogen (N) = 20%
Fosfat (P205) = 15%
Kalium (K20) = 15 %
Magnesium (MgSO4) = 1%
Sisanya adalah unsur dan senyawa seperti Mangan (Mn), Boron (B), Tembaga (Cu), Kobalt (Co), Seng (Zn), juga vitamin untuk menunjang pertumbuhan tanaman Aneurine, Lactoflavin dan Nicotinamide, prosentase nutrisi selain nutrisi utama tidak dideskripsikan dalam informasi produknya.
Gandasil D cocok digunakan pada fase vegetatif, saat tanaman dalam masa pertumbuhan dan pemulihan setelah berbuah. Makna D dari Gandasil D adalah daun, dengan pemberian pupuk ini maka pertumbuhan yang diutamakan adalah daun, terlihat dari kandungan Nitrogen (N) yang lebih dominan dibandingkan unsur dan senyawa lainnya.

Rabu, 13 Januari 2016

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN JATI

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jati
No.
Hama dan Penyakit
Tanda-tanda Serangan
Akibat yang timbul
Obat
1.
Serangan ulat daun
Daun jati berlubang
Pertumbuhan terhambat
Basudin 50 EC
2.
Serangan kutu putih/wool
Tampak putih pada daun
Pertumbuhan terhambat
Pegasus
3.
Serangan jamur kuning
Bercak kuning pada daun
Daun mengering/coklat
Benlate T20WP
4.
Serangan embun tepung
Bubuk kuning pada daun
Pertumbuhan terhambat
Benlate T20WP

BAHAYA KURANGNYA KALSIUM DAN MAGNESIUM BAGI TUMBUHAN


Kurangnya  kalsium dan magnesium pada tumbuhan akan mengakibatkan :
  • Ph dalam tanah tak terkontrol, sehingga tanah dapat bereaksi masam. Hal ini menyebabkan tak terserapnya unsur hara dalam tanah seperti fosfor dan kalium oleh tanaman secara optimal.
  • Menurunnya produktifitas tanaman, sehingga pendapatanpun menurun
  • Meningkatnya tingkat racun dalam tanah. Hal ini disebabkan oleh kenaikan unsur aluminium, tembaga, zat besi, seng, dan mangaan dalam tanah
  • Rendahnya daya tahan tanaman terhadap serangan hama maupun jenis penyakit tanaman lainnya.

MANFAAT PUPUK DOLOMIT

Pupuk dolomit merupakan pupuk yang dibutuhkan oleh tanaman. adapun manfaat dari pupuk dolomit adalah sebagai berikut : - Memberikan nutrisi yang berharga bagi tanaman - Membantu mengubah pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. - Menetralkan zat-zat berbahaya yang dapat meracuni tanah dan tanaman, seperti aluminium, zat besi, dan tembaga - Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tanah terhadap penyerapan zat-zat hara di dalamnya. - Menjaga ketersediaan unsur hara dalam tanah - Memperbaiki struktur tanah, menjadikannya lebih gembur, melancarkan sirkulasi udara dalam tanah, yang menjadikan tanaman tumbuh subur nantinya. - Mengaktifkan berbagai jenis enzim dalam tanaman - Merangsang pembentukan zat lemak, karbohidrat, dan berbagai nutrisi lainnya dalam tanaman - Membantu distribusi fosfor dalam tanaman - Membantu pembentukan klorofil yang sempurna pada tanaman.